Tampung Aspirasi Penghayat, Kejari Lamongan Gandeng Bakesbangpol Gelar Rapat Koordinasi Aliran Kepercayaan

Kejaksaan Negeri Lamongan menggelar rapat koordiinasi Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat Kabupaten Lamongan di Ruang Kominda Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan pada Kamis, (17/5).

Rapat ini dipimpin oleh Kasubsi A Intelijen Kejari Lamongan, Nugroho Satya Basuki, didampingi oleh Kasubsi B Intelijen Kejari Lamongan, Mustika Arin Rakhmawati, dan Kepala Bidang Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik, Sapari.

Rapat ini diikuti oleh Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kabupaten Lamongan beserta perwakilan organisasi-organisasi kepercayaan yang ada di Kabupaten Lamongan.

Tujuan kegiatan ini adalah sebagai bentuk silaturahmi serta dengar pendapat dari para penghayat kepada Kejaksaan dan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Dalam forum ini, masing-masing organisasi penghayat menyampaikan aspirasinya.

Aspirasi yang umum disampaikan adalah perlunya MLKI memiliki sekretariat yang dapat digunakan, serta pelibatan penghayat dalam kegiatan 1 Suro. Pelibatan ini penting karena bagi para penghayat kepercayaan, 1 Suro adalah tanggal sakral sehingga sudah sepatutnya melibatkan semua organisasi penghayat yang ada di Kabupaten Lamongan.

Selain itu, aspirasi lainnya adalah terkait pelestarian bahasa dan aksara Jawa. Hal ini disebabkan adanya keresahan para penghayat akan minimnya pembelajaran aksara Jawa dan bahasa Jawa sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah.

Kasubsi B Intelijen Kejari Lamongan, Karin, menyampaikan bahwa kejaksaan siap untuk menjembatani kepada Pemkab Lamongan akan hak-hak untuk penghayat. Dirinya juga meminta Bakesbangpol Lamongan untuk membantu menyampaikan aspirasi dan melakukan evaluasi.

Ketua Presidium MLKI Lamongan, Pratikto, mengatakan bahwa kegiatan pertemuan dengan penghayat merupakan hal yang positif. Namun, dirinya berharap agar apa yang disampaikan oleh para penghayat dapat didengar oleh Pemerintah, mengingat mereka juga merupakan warga negara dan hak-hak mereka juga dilindungi.

Kegiatan ditutup dengan pemberian cendera mata kepada masing-masing ketua organisasi penghayat dan foto bersama.